ISLAMBUZZ.ID- Ada banyak keraguan kita pada snack Latiao yang lagi viral ini. Terutama keraguan kita pada kehalalannya, termasuk apakah latiao mengandung babi dan perkara yang diharamkan.
Daftar Isi
Apa Itu Latiao
Latiao (辣条), adalah camilan Cina populer yang terbuat dari tepung terigu, cabai, dan bumbu lainnya. Camilan ini kenyal dan tajam yang sering dinikmati dengan segelas bir.
Latiao berasal dari provinsi Henan pada tahun 1990-an, dan sejak saat itu telah menjadi favorit di seluruh negeri. Pada tahun 2016, penjualan latiao mencapai 60 miliar yuan (USD$8,8 miliar).
Latiao adalah camilan yang kontroversial. Beberapa orang menyukai teksturnya yang kenyal dan rasanya yang pedas, sementara yang lain menganggapnya terlalu berminyak dan tidak sehat. Ada juga kekhawatiran tentang keamanan latiao, karena beberapa merek ditemukan mengandung zat aditif yang berbahaya.
Terlepas dari kontroversi tersebut, latiao tetap menjadi camilan yang populer di Tiongkok. Camilan ini murah, renyah, dan pedas yang dinikmati oleh orang-orang dari segala usia.
Komposisi Latiao
Bahan-bahan dalam latiao dapat bervariasi tergantung pada produsennya, tetapi beberapa bahan yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
Tepung Gandum (Gluten) (45%), Minyak Kedelai , Air, Humektan, Garam, Gula, Cabai, Lada Sichuan, Jinten, Perisa Pedas Buatan, Pengemulsi, Bubuk Serat Makanan Kedelai, Ekstrak Ragi, Penguat Rasa, Pemanis, Pewarna.
Apakah Latiao Mengandung Babi?
Kandungan latiao akan berbeda-beda sesuai dengan selera pembuatnya. Namun tidak bisa dipungkiri terdapat beberapa merek latiao yang mengandung babi.
Meski begitu, kebanyakan latiao diproduksi tidak mengandung babi maupun minyak babi. Sebab komposisi utama latiao hanyalah pada bahan-bahan nabati.
Penting untuk membaca label bahan makanan dengan cermat untuk memastikan apakah camilan latiao tertentu mengandung daging babi atau lemak babi.
Apakah Latiao Halal?
Untuk memastikan apakah Latiao halal atau haram, kita tidak bisa sekadar memastikan komposisinya saja dari kasat mata.
Walaupun berbahan baku nabati, namun ternyata ada beberapa bahan baku Latiao viral yang perlu kita cermati. Apa saja yang menjadi titik kritis di balik kelezatan si pedas latiao?
Pertama, gula sebagai penambah rasa. Titik kritisnya terletak pada proses pemutihan yang kerap menggunakan karbon aktif.
Kedua, minyak. Pada umumnya, minyak berasal dari tumbuhan meski kadang bisa menggunakan minyak hewan untuk memberikan rasa dan aroma yang menggoda.
Ketiga, penggunaan penyedap rasa. Ada aneka pilihan penyedap rasa yang dapat digunakan, seperti Monosodium Glutamat (MSG) dan Sodium Inosinate dan Guanylate (I+G). Keduanya merupakan produk mikrobial hasil fermentasi. Media pertumbuhan bakteri penghasil kedua senyawa ini harus dipastikan terbebas dari bahan najis.
Kesimpulan
Dari segi komposisi, latiao kebanyakan berasal dari bahan nabati. Dalam kasus tertentu ada yang mengandung babi dan minyak babi. Namun tidak banyak. Karena bahan utamanya tidak membutuhkan dua itu.
Hanya saja karena tak memiliki sertifikasi halal, baik dari LPPOM MUI maupun dari penyedia layanan halal lainnya, kita tidak bisa memastikan mini latiao benar-benar halal.
Pada akhirnya, keputusan untuk mengkonsumsi latiao kembali kepada diri masing-masing. Namun ada baiknya untuk menghindari perkara yang belum jelas.***